Wisata Faliraki, Mengenal Asal Usul Faliraki Yang Unik – Faliraki merupakan bagian dari desa Kalithies, keduanya berbagi nasib dan berbagi permukiman dengan densitas populasi sekitar 2.836 penduduk sesuai dengan sensus jumlah penduduk 2011 secara nasional, ada tambahan warga, pekerja lepas yang datang di sana, juga para wisatawan yang melipatgandakan jumlahnya dari tahun ke tahun. Penduduk Kalithies kebanyakan adalah petani. Di sisi gunung dekat desa, pertanian dan perkebunan adalah pekerjaan utama, sementara di daerah pesisir, jadi nelayan sangat populer di kalangan penduduk setempat.
Daerah itu awalnya disebut “Pachynamos”, yang berarti “pasir tebal”. Memang, jika Anda perhatikan butiran pasir di sana lebih besar daripada di pantai lain. Wilayah Faliraki dipisahkan menjadi beberapa bagian komunal yang lebih kecil dengan nama masing-masing, seperti Reni, Vorino, Mantomata, Lagonas, Ammades, Farkia, Mesovouni dan lainnya yang digunakan oleh penduduk setempat untuk membedakan satu dengan yang lainnya.
Pada tahun 1912, menurut cerita yang dipost di situs https://multibet88.online , para tetua desa yang juga dikonfirmasi oleh dokumen sejarah, orang Italia mendarat di Rhodes di pantai utama Faliraki dan mendeklarasikan Faliraki sebagai wilayah pendudukan karena kepentingan strategis yang tinggi. Para penakluk juga menghargai keindahan alam daerah tersebut dan karenanya berinvestasi dalam infrastruktur dan proyek lainnya, seperti yang mereka lakukan di sekitar pulau lain.
Mereka memilih bagian pulau ini untuk membangun monumen Kallithea dan membangun desa Kalithies dengan bangunan indah ala Italia yang sekarang menjadi Balai Kota desa. Banyak bangunan di zaman itu dibangun dengan pasir yang diambil dari pantai Faliraki. Ada dokumen yang menyebutkan bahwa pantai itu dulu penuh dengan bukit pasir di musim dingin, karena pasirnya terbawa oleh ombak besar. Dengan demikian, pasir berlimpah ini sering digunakan sebagai bahan konstruksi.
Setelah Dodecanese dibebaskan dari pendudukan Italia dan dipersatukan dengan seluruh Yunani, pada tahun 1947, daerah itu mulai berkembang. Beberapa tahun kemudian, di desa nelayan kecil Pachynamos, seorang warga bernama Panagiotis Statiou, membuka tempat kopi kecil pertama di pantai, yang jadi tempat pusat Faliraki sekarang. Pria itu lalu mengunjungi Athena karena alasan medis dan terkesan dengan pantai di daerah Faliro, yang seperti katanya, mengingatkannya pada rumahnya, di Pachynamos. Sekembalinya ke Rhodes, ia membuka tempat sendiri dan menyebutnya ‘Faliraki’ (Faliro kecil).
Sejak itu, penduduk desa menyebut seluruh area pantai sebagai ‘Faliraki’. Segera, penduduk desa dari daerah lain juga memanggilnya pantai Faliraki, hingga tahun 50-an ketika nama itu diakui sebagai nama resmi di daerah tersebut. Kemudian, tiga restoran dibuka, oleh nelayan setempat. Mereka menyajikan ikan dan sayuran segar dari kebun kepada para pekerja yang memuat pasir dan kemudian kepada para pengunjung. Kemurnian dan keindahan alam Faliraki mulai menarik bagi para wisatawan pertama.
Pada akhir tahun 60-an pembangunan unit perhotelan besar telah dimulai dan perkembangannya sangat cepat karena keramahan asli Yunani menciptakan permintaan besar untuk akomodasi dan fasilitas makan di daerah tersebut. Dikatakan bahwa pemerintah saat itu mengunjungi semua perusahaan lokal dan memerintahkan pengembangan wilayah lebih lanjut. Faliraki lalu menjadi kota satellit, jadi tujuan liburan global yang disemarakan dengan eksibisi dari seniman terkenal asal Yunani dan internasional, serta menerima kedatangan pemain sepak bola, aktor, dan personalitas VIP lain yang terpesona oleh keindahannya dan membuat Faliraki terkenal di seluruh dunia. Dari satu desa jajahan menjadi kota.